Image

Lifestyle

Title : Gaya Hidup/ Lifestyle

Author : K.R.Kyung-i

Gendre : Complicated , Sad

Cast :

  • Achien
  • Santy
  • Juna

Catagory : Western / Chapter

      Happy Reading………

      Hidup itu keras, seakan bumi ini di penuhi oleh banyaknya ranjau-ranjau di setiap ujung jalan. Ketika kau salah melangkah maka itu adalah kematian bagimu, jika sudah terlanjur berada di atas ranjau yang perlu kau lakukan hanya diam.

      begitupula dengan Santy gadis polos yang sekarang tengah menginjak ranjau paling kecil namun jika dia melangkah menjauh itu sama saja akhir dari hidupnya.

      “Ku peringatkan kau, jika kau berbelok arah  dari jalan yang ku buat, saat itu juga kau tidak akan pernah melihat matahari terbit lagi”

      Ultimatum sosok pria tinggi dan dingin disampingnya. Dan beginilah Santy hanya menurut tanpa harus repot membantah kerena percuma sebelum gadis itu bisa mengucapkan satu patahpun bahkan sebelum tariakan nafas di keluarkan pria itu hanya berlalu atau dia akan melotot horor pada Santy. Ini keterlaluan.

      “Dan…Ahhh ya aku melupakan sesuatu, Santy bersiaplah untuk malam nanti aku akan datang tepat jam 7 dan kau harus sudah siap”

      “Kita akan kemana” bisik Santy pelan.

      “Kau sudah tau bagaimana diriku”

      Benar, bertanya juga percuma itu sama saja  mengharapkan kebebasan dari sini.

      ※※※

      “kau sudah siap”

      “Ya” lemah Santy menjawab pria di depannya

      Achien pria itu termangu melihat gurat kesedihan dari wajah cantik Santy, dunia memang kejam termasuk dirinya. Semua orang tidak akan pernah terlepas dari jerat dunia ini, lebih tepatnya gemerlap malam yang telah merubahnya. Achien hanya pria yang sudah kecanduan akan kenikmatan setan ini.

      Malam ini Santy sangat cantik memakai mini dress berwarna hitam tanpa lengan, rambutnya ia gerai kesamping di hiasai tiara, make up yang tipis juga bibir peace sangat cocok untuk gadis itu.

      Achien mengulurkan tangannya bak pangeran yang tengah menyambut sang putri. Pria itu menunggu gadis di depannya segera menyambutnya. Untuk beberapa detik wajah pria itu mengeras dengan desesisan kemarahan. Santy dengan takut-takut menerima uluran tangan Achien.

      “Gadis nakal, untuk sekian kalinya kau bersikap seperti ini padaku” marah Achien atas kejadian barusan. Pria itu langsung menarik kasar tangan Santy

      Santy hanya menunduk takut, sekali-kali tangan bebesnya membenarkan ujung mini dressnya yang tersingkap keatas saat dirinya di tarik kasar oleh tangan besar Achien. 

      Pria itu terus menarik Santy tanpa memperdulikan ringisan kecil akibat cengkraman tangannya, pria itu seolah tuli karena amarah yang memuncak , Ah sungguh dia memang pria emosional. Saat sudah sampai di depan mobil pria itu berhenti tiba-tiba hingga tak sengaja Santy menabrak punggung kokoh Achien, pria itu menoleh didapatnya ekspresi terluka itu lagi mata pria itu menelisik kebawah dimana tangannya memegang erat lengan Santy. Achien mengendurkan gengamanya pria itu bisa melihat lengan Santy yang memerah.

      Santy berusaha melepaskan genggaman pria kasar itu dan segera ia sembunyikan di balih punggungnya , untuk beberapa saat mereka hanya diam mematung dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

      “Tuan” panggil Santy pelan menyadarkan pria itu dari lamunannya

      “Kenapa kau harus disana ?” Tanya Achien ambigu, mata pria itu memandang gadis di depannya intens

      Gadis itu bingung, tatapan pria itu sekarang berbeda dari sebelumnya. Biasanya tatapanya dingin dan tajam tapi sekarang Santy tak menemukannya. Ada sesuatu lain dari tatapan itu yang tidak Santy tahu.

      “Tuan”

      “Kenapa kau mengikutinya” lagi pria itu berbicara ambigu penuh keputusasaan.

      “Bukan kah anda yang mengajakku” mata pria itu terpejam ketika mendengar nada polos gadisnya. Ah benar entah sejak kapan yang jelas pria itu sudah memutuskan bahwa Santy adalah gadisnya.

      “Dasar bodoh , kenapa kau menerima ajakannya. Shit!?” Bentak Achien hingga membuat Santy terjungkal kebelakang karena kaget. “Cepat masuk, dan tidurlah”

      “Bukan kah kita akan pergi. Kenapa anda ?….”

      “Sudah ku bilang masuk” dengan penuh emosi pria itu meninggalkan Santy yang termangu di tempatnya nerdiri, gadis itu bingung.

      Achien membuka pintu kemudi lalu duduk di kursi kemudi setelahnya pria itu menutup pintu kemudi dengan kasar. Pria itu lantas menjalankan mobil mewahnya dan melenggang pergi dengan kecepatan tinggi. Santy menatap khawatir dengan cara kemudi Tuannya itu.

      “Hari ini , entah kenapa dia sungguh sangat aneh”

      Setelah mengatakan itu Santy berbalik dan berjalan masuk ke Apartemen yang di belikan oleh Achin.

      “Dasar bodoh kenapa kau menerima ajakannya.shit!?”

      Entah kenapa kata-kata itu terus berputar-putar dalam ingatan Santy, gadis itu bingung dengan sikap Achien barusan dan lagi pria itu mengatakan jika dia itu bodoh yang menerima ajakannya begitu pikir Santy tetapi jika di telaah lebih jauh Santy tahu betul jika Achien tidak menerima Penolakan. Tetapi sekarang ?? Sungguh membuat gadis itu pusing.

      Sedangkan Achien , pria itu juga tengah memikirkan apa yang terjadi barusan. Dirinya merasa dongkol karena terbawa perasaan entah kenapa dia sangat membenci keadaan ini

      “Santy kenapa ….. kenapa kau begitu bodoh” bisiknya pelan.

      ※※※

      keesokan harinya , Achien mendatangi apartemen Santy dengan penuh keyakinan karena pria itu sudah memutuskan akan sikapnya semalam. Dirinya akan membuat keputusan yang akan ia sesali tetapi itu jauh lebih baik sebelum takdir mereka berdua semakin rumit.

      Tanpa perlu mengetuk pintu dulu, pria itu langsung menekan digit angka dan klik , pintu itu berhasil ia buka. 

      Ketika berada di dalam apatemen , hal pertama yang di dengar Achien adalah sesuatu dari dapur yang pasti sangat di yakininya bahwa itu pasti gadisnya yang tengah memasak. Tersenyum kecil lantas pria itu berjalan mendekati sesuatu yang membuatnya tertarik.

      Santy sangat menikmati acara memasaknya , sesekali gadis itu bersenandung kecil. Gadis itu sama sekali tidak menyadari sedari tadi Achien menatapnya tanpa berkedip. Hingga ketika Santy menoleh dan mereka sama-sama terkejut

      “Tuan anda sudah datang ?” 

      Santy menjadi gugup ketika mata mereka bertemu , sedangkan Achien pria itu justru bingung dengan reaksinya barusan kenapa dia menjadi terkejut ketika kepergok menatap gadis itu.

      “Anda datang pagi sekali..? Jadi maaf aku baru beberapa membuat lauknya” kata Santy gugup sambil melanjutkan kegiatan yang tertunda tadi.

      “Jika, sudah selesai kau bisa memanggilku di ruang tengah”

      Setelah mengatakan itu Achien melenggang pergi dari dapur. Santy gadis itu menoleh kearah Achien pergi.

      “Hufft. Kenapa dia datang pagi sekali” bingungnya.

      Sudah hal yang lumrah bagi Achien menyambangi apartemen yang sekarang di tempati Santy hanya sekedar untuk sarapan atau melakukan kegiatan yang jauh lebih intim.

      Ia santy gadis itu, seseorang orang yang terjebak oleh permainan takdir buruk, pasalnya gadis polos itu telah di jual oleh pujaan hatinya dan dibuang dalam kukungan pria dingin dan arogan seperti Achien.

      Saat ini Santy hanya bisa pasrah menjadi pelampiasan kejantanan seorang keturunan China itu. Gaya hidup yang terlalu bebas mengakibatkan Achien tak berbelas kasihan ketika pria picik yang ia temui melemparkan Santy kedalam pelukannya.

      Flashback

      2 tahun yang lalu…..

      Gaya hidup saat ini di penuhi dengan warna-warni opini dari kalayak orang, ada yang beranggapan hidup mereka kaum sosialita terlalu berlebihan dan tak berguna. Tapi tidak dengan seorang pria yang memandang jauh kedepan sebuah bar ternama yang hanya di padati orang-orang kaya.

      “Heii, juna apa yang kau lakukan cepat antarkan pizza-pizza itu kedalam” teriak seoarang pemuda yang sudah memasuki pintu masuk bar itu

      “Ah, baiklah tunggu sebentar” juna segera mengangkut tumpukan pizza itu dari atas motor dengan kedua tangannya.

      Bunyi musik yang memekakkan telinga , ruang gelap yang hanya disinari lampu kedap-kedip berwarna. Gadis dengan pakaian minim berseliweran. Adalah pemandangan yang di dapatkan ketika Juna menginjakan kakinya memasuki lebih dalam bar itu.

      Juna bersama temannya memasuki bagian atas , tepatnya terdapat ruang VVIP. Disanalah sang pelanggan yang memesan pizza.

      Ketika masuk di ruang VVIP pun Juna menemukan wanita berpakaian minim lagi , kali ini lebih parah ketika wanita-wanita itu tengah menggoda pemuda seumuran Juna dengan posisi yang nyaris…..

      “Gila” pikir Juna dalam hati , begitu melihat adegan dimana sang pemuda dan wanita-wanita itu tengah bercumbu.

      Begitu merasa ada orang yang datang lantas pemuda itu , melepas tautuan bibirnya pada wanita malam yang berada dipangkuannya. Mengelap sudut bibirnya pelan.

      “Tuan Achien” tanya Juna memastikan .

      “Ya”

      “Kami mengantar pesanan anda. Ini pesanannya” 

      Dengan cepat Juna beserta temannya menata tumpukan pizza di atas meja panjang di depannya.

      Pria yang dipanggil Achien itu lantas memberikan bayaran berikut tips kepada Juna dan temannya.

      “Ini banyak sekali tuan”

      “Ambillah, itu buat kalian” kata Achien kepada dua pria didepannya.

       “Baiklah ladies, makanlah pizza itu, semua itu untuk kalian” lanjutnya di tunjukan kepada wanita-wanita malam itu.

      “Ahhh, tuan.. kau yang terbaik”

      Melihat itu, juna dan temannya pamit undur diri setelah mengucapkan terimakasih kepada Achien.

      ※※※

      Kehidupan bagi semua orang berbeda-beda. Ada yang beruntung juga ada yang memiliki nasib yang buruk begitulah yang dialami Juna beserta orang yang memiliki nasib yang serupa dengannya.

      “Juna , apa yang kau pikirkan” suara lembut mengalun indah di pendengaran Juna, diliriknya seorang gadis disebelahnya yang menatap khawatir padanya.

      “Bukan apa-apa” balas Juna dingin.

      “Tapi kau terlihat ….

      “Aku baik-baik saja Santy” sela Juna tegas.

      Santy gadis itu hanya menghela nafas pelan melihat kekasih yang selama 1 tahun ini bersamanya terlihat tertutup padanya. 

      Satu lagi masalah dari kehidupan yang paling menyedihkan. Mereka saling terikat dengan yang sama memiliki nasib yang menyedihkan. Dan hal itu yang disadari Juna , nasib miskin , pekerjaan serabutan , sekarang memiliki wanita yang sama menyedihkan darinya.

      Dilihatnya Santy, dia juga bekerja denganya di sebuah kedai Pizza. Pakaian yang sederhana , wajah polos dengan raut lelah , gaya rambut yang selalu dikuncir kuda. Dan….

      Layaknya ingin hidup enak, Juna berpikir hal yang sangat jauh. Dia ingin kehidupan yang akan membawanya dalam perubahan. Dia pria yang bisa di katagorikan tampan. Kurasa pria itupun layak mendapatkan wanita kaya yang bisa merubah masa depannya.

      Ya dia juga ingin berubah.
      ※※※

      Hari ini , penanan pizza sangat ramai. Semua pegawai terlihat kelimpungan memenuhi pesanan pelanggan. Sehingga Santy pun terpaksa harus ikut repot mengirim pesanan delivery, yang biasanya berada di meja kasir kini terpaksa harus mengantar pesanan.

      Santy sampai disalah satu apartemen mewah daerah ibukota Jakarta. Gadis itu mesuki lobby apartemen berjalan ke resepsionis dan menanyakan kepada petugas resepsionis untuk menunjukan dimana letak kamar 106.

      Ketika mendapatkan kamar yang dimaksud yang kebetulan dilantai 9 . Santy menuju lift yang akan membawanya ke lantai yang dituju.

      Begitu sampai , gadis itu menekan interkom memberitahukan sang pemilik kamar.

      “Delivery Order. Pizza Xiu” 

      Setelah beberapa menit , menunggu pintupun terbuka dari dalam. Menampilkan pria berperawakan tinggi tegap bertelanjang dada hanya menggunakan handuk dibagian bawahnya. Jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan wajah rupawan yang berhiaskan noda lipstik yang belepotan di sekitar bibirnya.

      Seketika melihatnya reflek Santy berteriak kencang dengan wajah terpejam erat.
      “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
      ~~~ TBC ~~~